Pemanfaatan tanaman untuk tujuan kesehatan oleh masyarakat Indonesia sudah berlangsung sejak timbulnya peradaban manusia. Bukti tentang hal itu dapat diketahui melalui berbagai peninggalan sejarah, termasuk relief candi dan peninggalan tertulis karya pengobatan.
Keabsahan informasi yang tertulis tidak perlu diragukan kebenarannya, karena ditulis oleh orang yang mempunyai kompetensi khusus. Bukti tentang kebenaran tulisan itu dapat diketahui melalui perilaku sehari-hari masyarakat. Perilaku itu adalah bagian adapt istiadat yang sudah menjadi aturan tidak tertulis dan mengatur berbagai kegiatan manusia agar senantiasa seimbang, mulai dari kesehatan, perjodohan, arsitektur dan bisnis
Berbagai upaya telah dilakukan untuk meningkatkan pemahaman terhadap peninggalan tertulis yang berupa ramuan obat, yaitu translasi, transkripsi dan interpretasi. Pada instansi penelitianpun memberikan sumbangsih hasil penelitiannya.
Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (PNRI) adalah tempat dimana disimpan koleksi naskah kuno, termasuk naskah obat-obatan peninggalan generasi Indonesia terdahulu. Salah satu penelitian yang dilakukan pada perpustakaan tersebut adalah translasi naskah, lalu hasilnya ditulis dalam sebuah buku terbitan PNRI yang berjudul Seri Obat-obatan Tradisional Dalam Naskah Kuno. Masih banyak lagi terbitan PNRI yang memuat hasil penelitian berbagai jenis ramuan dan obat tradisional Indonesia.
Melalui data hasil terjemahan tersebut, maka dilakukan langkah interpretasi terhadap ramuan yang ada di dalamnya, yang meliputi jenis, nama ilmiah, suku, khasiat, dosis, aturan pakai, serta keamanan tiap bahan penyusun ramuan. Interpretasi diperlukan untuk memastikan kebenaran translasi dan transkripsi dari naskah asli serta menganalisis ramuan yang perlu dilakukan oleh mereka yang mempunyai keahlian di bidangnya.
Melalui proyek IMHERE, Fakultas Farmasi Universitas Airlangga telah melakukan aktivitas dokumentasi pengobatan tradisional Indonesia dari Jawa, Bali dan Kalimantan. Kegiatan tersebut dilakukan melalui kerjasama dengan pakar dalam bidang translasi dan transkripsi naskah kuno, serta peneliti obat tradisional dari berbagai perguruan tinggi.
Hasil kerjasama tersebut selanjutnya disosialisasikan melalui kegiatan yang bertajuk “Sarasehan Etnomedisin : Pemahaman Peran Pengobatan Nusantara Dalam Naskah Kuno Bagi Kesehatan Bangsa”. Dengan melibatkan para ahli, peneliti dan pemerhati obat dan pengobatan tradisional dari berbagai bidang ilmu untuk membahas translasi, transkripsi dan interpretasi, diharapkan kedepan praktek pengobatan tradisional berjalan secara benar dan tidak menyimpang dari ajaran aslinya.
Kegiatan yang diketuai oleh Dr. Wiwied Ekasari, M.Si., Apt dari Departemen Farmakognosi dan Fitokimia Fakultas Farmasi ini berlangsung pada 18 Desember 2012. Mendatangkan para nara sumber yang ahli dibidangnya, yakni Dr. Ir. Saputera, M.Si dari Lembaga Penelitian Universitas Palangkaraya sebagai Kepala Pusat Makanan Tradisional dan Tanaman Obat-obatan. Pakar translasi, transkripsi dan interpretasi naskah kuno, Drs. Supardjo, M.Hum dari Universitas Sebelas Maret Surakarta. Drs. Nindyo Nugraha, M.Hum dari Perpustakaan Nasional RI Jakarta yang juga pakar pengkaji naskah-naskah kuno, serta peneliti dari Fakultas Farmasi Universitas Airlangga Prof. Dr. Mangestuti, MS., Apt. ahli pengobatan tradisional nusantara.
Pelaksanaan sarasehan merupakan ajang pertemuan para ahli guna merancang langkah selanjutnya untuk mewujudkan pemanfaatan ramuan obat tradisional warisan nenek moyang dengan benar bagi masyarakat Indonesia yang sehat jasmani dan rohani.
